Jumat, 07 Oktober 2016

Pengumpulan Data Penelitian

Seperti telah disebutkan, kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat pengukurnya. Kalau alat pengambil datanya cukup reliable dan valid, maka datanya juga akan cukup reliable dan valid. Namun masih ada satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan, yaitu kualifikasi si pengambil data. Beberapa alat pengambil data mensyaratkan kualifikasi tertentu pada pihak pengambil data. Misalnya beberapa test psikologis tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Beberapa alat laboratorium juga menuntut dasar pendidikan dan pengalaman tertentu untuk dapat mempergunakannya secara benar. Persyaratan ini harus dipenuhi oleh peneliti, jika tidak, mungkin reliabilitas dan validitas data yang terkumpul akan terganggu.

Di samping hal tersebut di atas, prosedur yang dituntut oleh setiap metode pengambilan data yang digunakan harus dipenuhi secara tertib. Pada umumnya setiap alat atau metode pengambilan data mempunyai panduan pelaksanaan. Panduan ini harus sejak awal dipahami oleh peneliti, dan dalam hal peneliti menggunakan jasa oarng lain untuk mengumpulkan data, si peneliti harus mempunyai cara untuk memperoleh keyakinan bahwa pengambilan data itu telah dilaksanakan menurut prosedur yang seharusnya.
Apa yang telah dibicarakan di atas itu ialah seluk beluk pengambilan data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau petugas-petugasnya) dari sumber pertamanya. Di samping data primer terdapat data sekunder, yang seringkali juga diperlukan oleh peneliti. Data sekunder itu biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen, misalnya data mengenai produktivitas suatu perguruan tinggi, data mengenai persediaan pangan di suatu derah dan sebagainya.

Mengenai data sekunder ini, peneliti tidak banyak dapat berbuat untuk menjamin mutunya. Dalam banyak hal peneliti akan harus menerima menurut apa adanya. 

Artikel Terkait

Pengumpulan Data Penelitian
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email