Senin, 24 Oktober 2016

Penelitian Eksperimental Sungguhan

Tujuan
Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubbungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

Contoh-contoh
  1. Penelitian untuk menyelidiki pengaruh dua metode mengejar sejarah pada murid-murid kelas III SMU sebagai fungsi ukuran kelas (besar dan kecil) dan taraf intelelegensi murid (tinggi, sedang, rendah) dengan cara menempatkan guru secara random berdasarkan intelegensi, ukuran kelas, dan metode mengajar.
  2. Penelitian untuk menyelidiki efek program pencegahan penyalahgunaan obat terhadap sikap murid-murid SLTP, dengan menggunakan kelompok eksperimen (yang diperkenalkan dengan program itu), dan dengan menggunakan rancangan pretest posttest dimana hanya separo dari murid-murid itu secara random menerima pretest untuk menemukan seberapa besarnya perubahan sikap itu dapat dikatakan disebabkan oleh pretesting atau oleh program pendidikan.
  3. Penelitian untuk menyelidiki efek pemberian tambahan makanan di sekolah kepada murid-murid SD di suatu daerah dengan memperhatikan keadaan sosial ekonomi orang tua dan taraf intelegensi.



Ciri-ciri experimental designs
  1. Menuntut pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi ekperimental secara tertib ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi (pengaturan secara rambang).
  2. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis dasar” untuk dibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental.
  3. Memusatkan usaha pada pengontrolan variansi: a. Untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian; b. Untuk meminimalkan variansi variabel pengganggu atau yang tidak diinginkan yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen tetapi yang tidak menjadi tujuan penelitan; c. Untuk meminimalkan variansi kekliruan atau variansi rambang termasuk apa yang disebut kekliruan pengukuran.
  4. Penyelesaian terbaik: pemilihan subjek secara rambang, penempatan subjek dalam kelompok-kelompok secara rambang, penentuan perlakuan eksperimnetal kepada kelompok secara rambang.
  5. Internal validity adalah sine qua non untuk rancangan ini dan merupakan tujuan pertama metode eksperimental. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Apakah manipulasi eksperimental pada studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan?
  6. Tujuan kedua metode eksperimental adalah external validity yang menanyakan persoalan: Seberapa representatifkah penemuan-penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasil-hasilnya dapat digeneralisasikan kepada subjek-subjek atau kondisi-kondisi yang semacam?
  7. Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel penting diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. Kemajuan-kemajuan dalam metodologi, misalnya rancangan factorial dan analisis variansi telah memungkinkan peneliti untuk memanipulasikan atau membiarkan bervariasi lebih dari satu variabel, dan sekaligus menggunakan lebih dari satu kelompok eksperimental. Hal-hal yang demikian itu memungkinkan peneliti untuk secara serempak menentukan (1) efek variabel bebas utama (perlakuan), (2) variasi yang berkaitan dengan variabel yang digunakan untuk membuat klasifikasi dan (3) interaksi antara kombinasi variabel bebas dan atau variabel yang digunakan untuk membuat klasifikasi tertentu.
  8. Walaupun cara pendekatan ekperimental itu adalah yang paling kuat karena cara ini memungkinkan untuk mengontrol varaibel-variabel yang relevan, namun cara ini juga paling restriktif dan dibuat-buat (artificial). Ciri inilah yang merupakan kelemahan utama kalau metode ini dikenakan kepada manusia dalam dunianya, karena manusia sering berbuat lain apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial, dimanipulasikan atau diobservasi secara sistematis atau dievaluasi.
Langkah-langkah Pokok
1.       Lakukan survai kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan digarap.
2.       Identifikasi dan definisikan masalah.
3.       Rumuskan hipotesis, berdasarkan atas penelaahan kepustakaan.
4.       Definisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel-veriabel utama.
5.       Susun rencana eksperimen:
a.       Identifikasi bermacam-macam variabel yang relevan.
b.      Identifikasi variabel-variabel non eksperimental yang mungkin mencemarkan eksperimen dan tentukan bagaimana caranya mengontrol variabel-variabel tersebut.
c.       Tentukan rancangan eksperimennya.
d.      Pilih subjek yang representative bagi populasi tertentu, tentukan siapa-siapa yang masuk kelompok kontrol dan siapa-siapa yang masuk kelompok eksperimen.
e.      Terapkan perlakuan
f.        Pilih atau susun alat untuk mengukur hasil eksperimen dan validasikan alat tersebut.
g.       Rancangkan prosedur pengumpulan data dan jika mungkin lakukan pilot atau trial run test untuk menyempurnakan alat pengukur atau rancangan ekperimennya.
h.      Rumuskan hipotesis nolnya.
6.       Laksanakan eksperimen.
7.       Aturlah data kasar itu dalam cara yang mempermudah analisis selanjutnya, tempatkan dalam rancangan yang memungkinkan memperhitungkan efek yang diperkirakan akan ada.
8.       Terapkan test signifikansi untuk menentukan taraf signifikansi hasilnya.
9.       Buatlah interpretasi mengenai hasil testing itu berikan diskusi seperlunya dan tulislah laporannya.
Karena metode eksperimen itu sangat penting peranannya dalam dunia Metodologi Penelitian, maka pada bab berikut hal tersebut akan disajikan dengan lebih lengkap.

Artikel Terkait

Penelitian Eksperimental Sungguhan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email