Minggu, 23 Oktober 2016

Penelitian Kausal Komparatif

Tujuan
Tujuan penelitian kausal komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara: berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode ekperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.


Contoh-contoh
  1. Penelitian mengenai faktor-faktor yang menjadi ciri-ciri pribadi yang gampang dan tidak gampang mendapat kecelakaan dengan menggunakan data yang berwujud catatan-catatan yang ada pada perusahaan asuransi.
  2. Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang berkaitan dengan perbedaan umur pada waktu masuk sekolah,dengan cara menggunakan data deskriptif mengenai tingkah laku dan skor test prestasi belajar yang terkumpul sampai anak-anak yang bersangkutan kelas VI SD.
  3. Penelitian untuk menentukan ciri-ciri guruyang efektif dengan memperhitungkan data yang berupa catatan menegnai sejarah pekerjaan selengkap mungkin.


Ciri-ciri pokok

Penelitian kausal komparatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akkibat (sebagai “dependent variables”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab akibat, saling hubungan dan maknanya.

Keunggulan-keunggulan:
1.   Metode kausal komparatif adalah baik untuk berbagai keadaan kalau meotde yang lebih kuat, yaitu metode ekspreimnetasi, tak dapat digunakan:
  • Apabila tidak selalu mungkin untuk memilih, mengontrol, dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab akibat secara langsung.
  • Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak relaistik dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang berpengaruh.
  • Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal atau dipandang dari segi etika siragukan/dipertanyakan.

2.    Studi kausal komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipesoalkan: apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana, dan sejenis dengan itu.
3.   Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal komparatif itu lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Kelemahan-kelemahan
  1. Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan yang dapat dilakukan, penelitian harus mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk mengatur kndisi-kondisinya atau memanipulasikan variabel-variabel yang mempengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai kesimpulan yang sehat, peneliti harus mempertimbangkan segala alasan yang mungkin ada atau hipotesis-hipotesis saingan yang mungkin diajukan yang mungkin mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti dapat dengan sukses membuat justifikasi kesimpulannya terhadap alternative-alternatif lain itu, dia ada dalam posisi yang secara relative kuat.
  2. Adalah sukar untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki.
  3. Kenyataan bahwa faktor-faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan soalnya sangat kompleks.
  4. Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian lain.
  5. Apabila saling hubungan antara dua variabel telah diketemukan, mungkin sukar untuk menetukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
  6. Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor saling berhubungan tidaklah mesti memberi implikasi adanya hubungan sebab akibat. Kenyataan itu mungkin hanyalah karean faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui atau tidak terobservasi.
  7. Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya golongan pandai dan golongan bodoh) untuk tujuan perbandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, karena kategori-kategori semacam itu sifatnya kabur, bervariasi, dan tak mantap. Seringkali penelitian yang demikian itu tidak menghasilkan penemuan yang berguna.
  8. Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek secara terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam berbagai hal kecuali dalam hal dihadapkannya kepada variabel bebas adalah sangat sukar.


Langkah-langkah Pokok
1.       Definisikan masalah.
2.       Lakukan penelaahan kepustakaan.
3.       Rumuskan hipotesis-hipotesis.
4.   Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-prosedur yang akan digunakan.
5.       Rancang cara pendekatannya:
a.       Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan;
b.      Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data;
c.       Tentukan kategori-kategori untuk mengklarifikasikan data yang jelas, sesuai dengan tujuan studi dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.
6.    Validasikan teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interpretasikan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat.
7.       Kumpulkan dan analisis data.
8.       Susun laporannya.

Artikel Terkait

Penelitian Kausal Komparatif
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email