Jumat, 21 Oktober 2016

Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan

Tujuan
Tujuan penellitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara insentif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.

Contoh-contoh
  1. Studi-studi yang dilakukan Piaget mengenai perkembangan kognitif pada anak-anak.
  2. Studi secara mendalam mengenai seorang anak yang mrngalami ketidakmampuan belajar yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi.
  3. Studi secara intensif mengenai kebudayaan “kota dalam” serta kondisi-kondisi kehidupannya pada suatu kota metropolitan.
  4. Studi lapangan yang tuntas mengenai kebudayaan kelompok-kelompok masyaraka terpencil.

Ciri-ciri
  1. Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut. Tergantung kepada tujuannya, ruang lingkup penelitian itu mungkin mencakup keseluruhan siklus kehidupan atau hanya segmen-segmen tertentu saja; studi demikian itu mungkin mengkonsentrasikan diri pada faktor-faktor khusus tertentu atau dapat pula mencakup keseluruhan faktor-faktor dan kejadian-kejadian.
  2. Dibanding dengan studi survey yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil variabel pada unti sampel yang besar, studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.

Keunggulan
  1. Penelitian-penelitian kasus terutama sangat berguna untuk informasi latar belakang guna perencanaan penelitian yang lebihi besar dalam ilmu-ilmu sosial. Karena studi yang demikian itu instensif sifatnya, studi tersebut menerangi variabel-variabel yang penting, proses-proses dan interaksi-interaksi yang memerlukan perhatian yang lebih luas. Penelitian kasus itu merintis dasar baru dan seringkali merupakan usmber hipotesis-hipotesis untuk penelitian lebih jauh.
  2. Data yang diperoleh dari penelitian-penelitian kasus memberikan contoh-contoh yang berguna untuk memberi ilustrasi mengenai penemuan-penemuan yang digeneralisasikan dengan statistic.

Kelemahan
  1. Kareana fokusnya yang terbatas pada unti-unit yang sedikit jumlahnya, penelitian kasus itu terbatas sifat representatifnya. Studi yang demikian itu tidak memungkinkan generalisasi kepada populasinya, sebelum penelitian lanjutan yang berfokus pada hipotesis-hipotesis tertantu dan menggunakan sampel yang layak selesai dikerjakan.
  2. Penelitian ksus terutama sangat peka terhadap keberatsebelahan subjektif. Kasusnya sendiri mungkin dipilih atas dasar sifat dramatiknya dan bukan atas dasar sifat khasnya; atau karena kasus itu cocok benar dengan konsep yang sebelumnya telah ada pada peneliti. Sejauh pendapat selektif menentukan apakah data tertentu diikutsertakan atau tidak, atau memberikan makna tinggi atau rendah, atau menempatkan data tersebut dalam konteks teretentu dan bukan pada konteks yang lain, makan interpretasi subjektif akan mempengaruhi hasilnya.



Langkah-langkah Pokok
  1. Rumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Apakah yang dijadikan unit studi itu dan sifat-sifat, saling hubungan serta proses-proses yang mana yang akan menuntun penelitian?
  2. Rancangkan cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit itu akan dipilih? Sumber-sumber data mana yang tersedia? Metode pengumpulan data mana yang akan digunakan?
  3. Kumpulkan dara.
  4. Organisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi rekonstruksi unit studi yang koheren dan terpadu secara baik.
  5. Susunlah laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut.

Artikel Terkait

Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email