Tujuan
Tujuan penelitian perkembangan adalah
untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai
fungsi waktu.
Contoh-contoh
1. Studi-studi longitudinal nengenai
pertumbuhan yang secara langsung mengukur sifat-sifat dan laju
perubahan-perubahan pada sampel sejumlah anak pada taraf-taraf perkembangan
yang berbeda-beda.
2. Studi-studi cross sectional yang mengukur
sifat-sifat dan laju perubahan-perubahan pada sejumlah sampel yang terdiri dari
kelompok-kelompok umur yang mewakili taraf perkembangan yang berbeda-beda.
3. Studi-studi kecenderungan yang
dimaksudkan untuk menentukan pola-pola perubahan di masa lampau agar dapat
meramalkan pola-pola dan kondisi-kondisi di waktu yang akan datang.
Ciri-ciri
1. Penelitian perkembangan
memusatkan perhatian pada studi mengenai variable-variabel dan perkembangannya selama beberapa bulan
atau beberapa tahun. Tugasnya adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan
“Bagaimanakah pola-pola pertumbuhannya, lajunya, arahnya, perurutannya, dan
bagaimana berbagai faktor berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi
sifat-sifat perkembangan itu?”
2. Masalah sampling dalam studi
longitudinal adalah kompleks karena terbatasnya subjek yang dapat diikuti dalam
waktu yang lama; berbagai faktor mempengaruhi atrisi dalam studi longitudinal.
Apabila soal atrisi dapat diatasi dengan pemilihan sampel pada suatu populasi
yang stabil, maka hal yang demikian itu berarti memasukkan keberatsebelahan
yang tak dikenal, yang berkaitan dengan populasi yang demikian itu. Lebih dari
itu, sekali dimulai, metode longitudinal tidak memungkinkan perbaikan dalam
hal-hal teknis tanpa kehilangan kontinuitas metode itu. Dan akhirnya, metode
ini menuntut kontinuitas staf dan bantuan biaya untuk jengka waktu yang
panjang, sehingga akan tergantung kepada lembaga (biasanya universitas) dan
yayasan yang dapat mempertahankan/memenuhi tuntutan yang demikian itu.
3. Studi-studi cross sectional biasanya meliputi subjek
lebih banyak tetapi mencandra faktor-faktor pertunbuhan yang lebih sedikit
daripada studi-studi longitudinal. Walaupun metode longitudinal itu adalah
satu-satunya metode langsung untuk mempelajari perkembangan manusia, namun cara
pendekatan cross sectional lebih
murah dan lebih cepat karena kurun waktu yang panjang diganti oleh pengambilan
sampel dari berbagai kelompok umur. Dalam metode cross sectional soal sampling adalah rumit karena anak-anak yang
sama tidak terlibat dalam berbagai taraf umur, dan kelompok-kelompok umur yang
berberda itu mungkin tidak dapat dibandingkan satu sama lain. Untuk membuat
generalisasi intrinsik mengenai pola perkembangan dari sampel anak-anak dari
peruntutan umur ini mengandungresiko mencampuradukkan perbedaan-perbedaan antar
kelompok yang timbul dari proses sampling.
4. Studi-studi kecenderungan
mengandung kelemahan bahwa faktor-faktor yang tak dapat diramalkan mungkin
masuk dan memodifikasi atau membuat lkecenderungan yang didasarkan masa lampau
menjadi tidak sah. Pada umumnya, ramalan untuk masa yang panjang adalah hanya educated guess, sedang ramalan untuk
waktu yang pendek lebih reliabel dan lebih valid.
Langkah-langkah Pokok
1.
Definisikan masalahnya atau
rumuskan tujuan-tujuannya.
2. Lakukan penelaahan kepustakaan
untuk menentukan garis dasar informasi yang ada dan memperbandingkan
metodologi-metodologi penelitian, termasukalat-alat yang telah ada dan
teknik-teknik pengumpulan data yang telah dikembangkan.
3.
Rancangkan cara pendekatan.
4.
Kumpulkan data.
5.
Evaluasi data yang terkumpul.
6.
Susun laporan mengenai hasil evaluasi
itu.
Penelitian Perkembangan
4/
5
Oleh
Admin